November 22, 2015

Tes Kebugaran Jasmani Pengukuran Daya Tahan Otot Jantung dan Paru-Paru


    kameraTes kebugaran jasmani merupakan suatu alat untuk mengukur tingkat kebugaran jasmani seseorang. Dalam tes ini, yang menjadi objek pengukuran adalah unsur-unsur gerak dalam olahraga. Unsur-unsur gerak tersebut antara lain daya tahan jantung dan paru-paru, daya tahan otot, kecepatan, dan kelincahan. Pengukuran terhadap keempat unsur gerak tersebut adalah sebagai berikut. 

   1. Pengukuran Daya Tahan Jantung dan Paru-Paru 
      Pengukuran daya tahan jantung dan paru-paru dapat dilakukan dengan melakukan tes lari sejauh 2,4 km. Fasilitas dan sarana yang diperlukan untuk melaksanakan tes lari 2,4 km adalah sebagai berikut.
   • Lintasan lari sepanjang 2,4 km. Untuk lintasan lari dapat pula memanfaatkan jalan datar sepanjang 2,4 km. 
   • Stopwatch 
   • Nomor dada 
   • Bendera start 
   • Alat tulis-menulis Adapun petugas yang diperlukan antara lain: 
   • 1 orang pemberi aba-aba (starter); 
   • pencatat waktu sesuai dengan kemampuan petugas dan jumlah peserta; serta 
   • pengawas lintasan sesuai dengan kondisi lintasan dan jumlah peserta tes.

    Dalam pelaksanaannya, peserta tes berlari secepat mungkin sepanjang lintasan dengan jarak tempuh 2,4 km. Jika peserta tidak mampu berlari secara terus menerus, mereka boleh berjalan kaki, kemudian lari lagi. Pada saat pengukuran, peserta tidak boleh berhenti untuk istirahat atau minum. Jika hal tersebut dilakukan, peserta dinyatakan gagal. Waktu yang ditempuh dari saat start sampai melalui garis finis sepanjang 2,4 km dicatat sebagai skor akhir peserta tes. Kemudian, catatan waktu tersebut dicocokkan dengan tabel berikut untuk memperoleh gambaran mengenai kebugaran jasmani peserta dalam hal kecepatan. 

Tabel 14.1 Kategori Penilaian Tes Lari 2,4 km Laki-Laki
Katagori
Kelompok Umur dalam Tahun
13 – 19
20 – 29
30 – 39
40 – 49
50 – 59
60 ke atas
Sangat kurang
> 15,31
> - 16,01
> - 16,31
> - 17,31
> - 19,01
> - 20,00
Kurang
12,11-15,30
14,01-16,00
14,64-16,30
15,36-17,30
17,01-19,00
19,01-20,00
Sedang
10,49-12,10
12,01-14,00
12,31-14,45
13,01-15-35
14,31-17,00
16,16-19,00
Baik
09,41-09,48
10,46-12,00
11,01-12,30
11,31-13,00
12,31-14,30
14,15-16,15
Baik sekali
08,37-09,40
09,45-10,45
10,00-11,00
10,30-11,30
11,00-12,30
11,15-13,59
Baik sekali dan terlatih
< 08,37
< 09,45
< 10,00
< 10,30
< 11,00
< 11,15


  









Tabel 14.1 Kategori Penilaian Tes Lari 2,4 km Perempuan
Katagori
Kelompok Umur dalam Tahun
13 – 19
20 – 29
30 – 39
40 – 49
50 – 59
60 ke atas
Sangat kurang
> 18,31
> - 19,01
> - 19,31
> - 20,01
> - 20,31
> - 21,01
Kurang
16,55-18,30
18,31-19,00
19,01-19,30
19,31-20,00
20,01-20,30
20,31-21,00
Sedang
14,31-16,54
15,55-18,30
16,31-19,00
17,31-19,30
19,01-20,00
19,31-20,30
Baik
12,30-14,30
13,31-15,54
14,31-16,30
15,56-17,00
16,31-19,00
17,31-19,30
Baik sekali
11,50-12,29
12,30-13,30
13,00-14,30
13,45-15,55
14,30-16,30
16,30-17,30
Baik sekali dan terlatih
< 11,50
<  12,30
< 13,00
< 13,45
< 14,30
< 16,30


2. Tes Pengukuran Daya Tahan Otot 
    Push up dapat dijadikan salah satu acuan untuk mengukur daya tahan otot. Fasilitas dan sarana yang diperlukan untuk melaksanakan tes push up adalah sebagai berikut. 
  • Lantai datar atau matras,
  • Stopwatch,
  • Alat tulis-menulis,
  • Petugas yang terlibat dalam tes ini yaitu satu orang petugas yang mencatat jumlah gerakan push up sekaligus mampu memberikan contoh gerakan yang benar.
  • Peserta tes mulai melakukan gerakan push up setelah ada aba-aba “ya”. 
  • Peserta melakukan gerakan push up sebanyak-banyaknya dalam waktu 60 detik. 
  • Penilaian dilakukan berdasarkan tabel berikut. 

Tabel 14.2 Kategori Penilaian Tes Push Up Laki-Laki
Katagori
Kelompok Umur dalam Tahun
13 – 19
20 – 29
30 – 39
40 – 49
50 – 59
60 ke atas
Sangat kurang
> 15,31
> - 16,01
> - 16,31
> - 17,31
> - 19,01
> - 20,00
Kurang
12,11-15,30
14,01-16,00
14,64-16,30
15,36-17,30
17,01-19,00
19,01-20,00
Sedang
10,49-12,10
12,01-14,00
12,31-14,45
13,01-15-35
14,31-17,00
16,16-19,00
Baik
09,41-09,48
10,46-12,00
11,01-12,30
11,31-13,00
12,31-14,30
14,15-16,15
Baik sekali
08,37-09,40
09,45-10,45
10,00-11,00
10,30-11,30
11,00-12,30
11,15-13,59
Baik sekali dan terlatih
<  08,37
<  09,45
<  10,00
<  10,30
<  11,00
<  11,15


  

Tabel 14.2 Kategori Penilaian Tes Push Up Perempuan
Katagori
Kelompok Umur dalam Tahun
13 – 19
20 – 29
30 – 39
40 – 49
50 – 59
60 ke atas
Sangat kurang
> 18,31
> - 19,01
> - 19,31
> - 20,01
> - 20,31
> - 21,01
Kurang
16,55-18,30
18,31-19,00
19,01-19,30
19,31-20,00
20,01-20,30
20,31-21,00
Sedang
14,31-16,54
15,55-18,30
16,31-19,00
17,31-19,30
19,01-20,00
19,31-20,30
Baik
12,30-14,30
13,31-15,54
14,31-16,30
15,56-17,00
16,31-19,00
17,31-19,30
Baik sekali
11,50-12,29
12,30-13,30
13,00-14,30
13,45-15,55
14,30-16,30
16,30-17,30
Baik sekali dan terlatih
< -11,50
< - 12,30
< - 13,00
< - 13,45
< - 14,30
< - 16,30
3. Pengukuran Kecepatan Untuk mengukur kecepatan, tes yang biasa dilakukan adalah lari cepat. Fasilitas dan sarana yang digunakan dalam pelaksanaan tes ini, antara lain lintasan lari minimal 64 m, meteran, bendera juri, peluit, dan stopwatch. Dalam pelaksanaannya, peserta tes berdiri di belakang garis start. Ketika aba-aba “ya”, peserta tes lari secepat-secepatnya untuk menempuh jarak sejauh-jauhnya selama 6 detik. spycamHasil pengukuran adalah skor terbaik dari dua kali kesempatan lari yang diberikan selama 6 detik sejak aba-aba “ya” sampai bunyi peluit tanda waktu selesai. Hasil tersebut dicocokkan dengan tabel berikut ini. Tabel: Kategori Penilaian Tes Lari Cepat
4. Pengukuran Kelincahan Tujuan pelaksanaan tes shuttle run adalah untuk mengukur kelincahan dalam berlari dan mengubah arah. Fasilitas dan sarana yang digunakan, antara lain lintasan lari sepanjang 9,14 m dan lebar 1,2 m, kapur atau pita, dua buah potongan kayu dengan ukuran 5 × 5 × 10 cm, dan stopwatch. Peserta tes berdiri di belakang garis start. Ketika aba-aba “ya”, peserta tes lari cepat menuju garis finis sambil mengambil sebuah potongan kayu yang berada di belakang garis finis. Kemudian, peserta berlari cepat kembali menuju garis start sambil meletakkan dengan baik potongan kayu yang telah diambil (tidak dilemparkan) di belakang garis start. Gerakan ini diulang sekali hingga kedua potongan kayu dapat dipindahkan dengan sempurna. Stopwatch dihidupkan bersamaan dengan aba-aba “ya” hingga peserta tes melewati garis finis setelah memindahkan kedua potongan kayu dengan sempurna di belakang garis start. Hasil pengukuran tes ini adalah skor terbaik dari dua kali kesempatan dan skor ini dicatat sebagai skor akhir peserta tes. Penentuan kategori dilakukan berdasarkan pengelompokkan data mulai dari yang paling cepat sampai yang paling lambat.

No comments: