December 31, 2015

Cara Merawat Bayi dan Balita



Cara Merawat Bayi Baru Lahir - Bayi baru lahir membutuhkan perlakuan khusus, merawat bayi tidak bisa apa adanya atau sekedarnya saja. Satu tahun pertama adalah periode emas pertumbuhan dan perkembangan bayi. Gagal menyiapkan bayi selama periode tersebut adalah kerugian besar bagi Ayah dan Bunda. Bayi adalah manusia unik yang memiliki dunia sendiri dan tidak bisa disamakan dengan orang dewasa. Bayi bukanlah miniatur orang dewasa, dia berbeda! Merawat dan mengurus bayi membutuhkan kesabaran dan cara penanganan yang khusus.
Setelah keluar dari rumah bersalin, tidak ada lagi dokter dan perawat yang mendampingi Ayah dan Bunda. Pada saat di rumah sakit pun, karena waktu dan kesempatan yang terbatas, dokter tidak bisa menyampaikan semua hal yang semestinya Bunda ketahui dan lakukan.

Karena ketidaktahuan, banyak Ayah dan Bunda kemudian melakukan kesalahan yang merugikan dan membahayakan bayinya. Ada Bunda yang membersihkan telinga bayinya menggunakan cotton bud yang semestinya tidak boleh dilakukan karena dapat merusak gendang telinga bayi.

Agar berat badan bayi cepat naik, ada ibu yang berinisiatif memberikan makanan padat pada bayinya meski usianya belum 6 bulan. Mereka tidak tahu kalau tindakannya ini bisa mengakibatkan bayi tersedak, memicu alergi dan susah buang air besar pada bayi.

Merawat dan mengasuh bayi dengan cara yang salah tidak hanya membuat repot Ayah dan Bunda, tapi juga membahayakan buah hati kita. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui cara perawatan bayi yang benar. Merawat dan mengasuh bayi semestinya bisa menyenangkan dan minim masalah jika kita bisa bertindak dengan tepat.
Mengetahui cara perawatan bayi terbaik yang sesuai dengan rekomendasi dokter akan menjadikan Ayah dan Bunda:
1)    Tidak akan kaget jika mendapati hal-hal baru yang sebenarnya normal pada bayi.
2)    Tidak akan risau dan galau karena bayi menangis terus, rewel, tidak mau menyusu, tidak mau makan makanannya, berat badannya tidak naik-naik, ASI kurang dan masalah lainnya karena tahu apa yang mesti dilakukan untuk mengatasi itu.
3)    Tidak akan cepat panik dan tahu apa yang sebaiknya dilakukan jika mendapati bayi sakit atau mendapat masalah kesehatan lainnya.
4)     Kita bisa mengantisipasi jika menghadapi keadaan tertentu pada bayi, misalnya demam setelah diimunisasi, keterlambatan bicara, saat mulai berjalan dan lainnya.
5)    Bunda jadi lebih percaya diri dan rileks, psikologi bayi pun menjadi lebih baik karena energi positif dari ibunya.
6)    Tahu apa yang akan diharapkan dari tumbuh kembang bayi setiap tahapannya.
7)    Mengurangi biaya konsultasi ke dokter yang tidak perlu. Selain tentunya..
8)     Akan ada lebih banyak waktu yang Ayah dan Bunda bisa berikan untuk mengeksplorasi segala potensi bayi.


Jika tidak menyiapkannya sejak dini, satu atau beberapa hal di bawah ini bisa terjadi pada buah hati kita:
1)    Tumbuh kembangnya tidak akan optimal. Berat badannya bisa kurang atau mungkin malah berlebih (overweight atau obesitas) karena pemberian nutrisi yang salah, pertumbuhan tinggi badannya kurang, lambat bisa mulai berjalan, lambat bisa bicara, kosakatanya kurang, sulit mengungkapkan keinginannya dan lain-lain.
2)      Kesehatannya jadi kurang baik, akan gampang terkena penyakit, sering sakit-sakitan, berat badan gampang merosot. Bayangkan berapa biaya yang semestinya bisa ditabung habis untuk biaya ke dokter spesialis atau rawat inap di rumah sakit. Kalaupun dicover asuransi, minimal waktu dan energi Bunda akan tersita.
3)     Kurangnya keterampilan fisik, kreatifitas dan kognitif. Anak jadi kurang lincah, kurang kreatif, sulit konsentrasi dan lain-lain.
4)     Sulit diharapkan anak akan memiliki tingkat kecerdasan (intelegensia) yang tinggi.
5)     Munculnya masalah sosial-emosional seperti anak jadi lebih cengeng, gampang marah, sulit bersosialisasi dengan lingkungannya.


Sulit makan, berat badan tidak naik-naik adalah masalah serius. Mengajarkan kebiasaan baik di 1 tahun pertamanya bisa mencegah itu.
Susah makan mengakibatkan nutrisi yang masuk ke bayi berkurang. Ini akan menjadi pencetus berbagai masalah lain seperti berat badan bayi kurang, pertumbuhan tingginya jadi terhambat dan daya tahan tubuhnya jadi berkurang. Bayi jadi gampang terkena penyakit karena zat gizi mikro yang masuk seperti besi, zinc, iodium, dan asam folat berkurang. Bayi jadi sulit bertambah berat dan bertambah tinggi karena zat gizi makro seperti karbohidrat, lemak dan protein asupannya berkurang.
Pemberian makanan padat pertama di usia 6 bulan adalah penentu untuk memulai pembentukan pola makan yang baik. Di usia ini, dengan teknik yang tepat kebiasaan baik bisa diajarkan sehingga masalah sulit makan tidak akan muncul di kemudian hari.

Dalam pengasuhan bayi, berbagai permasalahan akan muncul. Bunda tidak sendiri karena hampir semua ibu mengalami tekanan dan kesulitan dalam merawat dan membesarkan bayinya. Pada ibu yang baru, ini bahkan akan lebih sulit dijalani.

No comments: